Anak Kita -->

Iklan Semua Halaman

Anak Kita

Mahmud Thorif
22 Januari 2020
Aku tertegun, hatiku tersayat, jiwaku meronta, kepalan tanganku mengencang ketika membaca secarik kertas tulisan anak-anak SD yang sangat tidak pantas. Entah apa yang telah merasuki anak-anak itu.

Darimana mereka belajar berimajinasi liar seperti itu? Siapa yang bertanggung jawab terhadap rendahnya adab mereka kepada gurunya? Apakah para guru mereka di sekolahnya? Apakah kedua orangtua mereka di rumahnya? Apakah masyarakat pada umumnya di lingkungan tempat tinggalnya? Apakah teman bergaul mereka? Atau bahkan media atau bacaan yang mereka baca?

Ah, entahlah. Aku tidak bisa berkata-kata, seakan perbendaharaan kataku habis membaca baris demi baris tulisan mereka.

Maka benar kata Nabi Muhammad SAW, hendaklah mendidik anak-anak itu sejak dini, mengajari mereka shalat, bahkan memukul mereka ketika meninggalkan shalat diusia sepuluh tahun, memisahkan ranjang tidur anak-anak kita. Tentulah banyak manfaat yang didapat dari himbauan Nabi Muhammad SAW ini.

Anak-anak kita tentu akan belajar dari kedua orangtuanya, belajar banyak dari para gurunya, cenderung taat kepada idola mereka, bahkan mereka begitu istikomah bergaul dengan teman sebayanya.

Ah, alangkah merugi ketika mendapati akhlak orang tua mereka yang rendah, alangkah merana ketika mendapatkan guru  yang tidak pantas jadi panutan, alangkah susah ketika mendapati masyarakat dalam lingkungan tempat tinggal mereka tidak membawa suasana kebaikan, bahkan alangkah sangat-sangat merugi ketika mereka mendapatkan teman sebaya mereka yang mengajak kepada keburukan bukan kepada kebaikan.

Anak-anak itu adalah tanggungjawab kedua orang tuanya, tanggung jawab para gurunya, dan tanggung jawab masyarakat di tempat tinggal mereka.

Jadilah orangtua, guru, masyarakat, dan teman yang selalu mengajak kebaikan. Walau kebaikan yang diperbuat tidak dihargai oleh makhluk. Biarlah Sang Khalik yang akan menghargai setiap jengkal kebaikan dengan sorgaNya.

Wallahu a'lam bishawab