Gurumu, Hormatilah! -->

Iklan Semua Halaman

Gurumu, Hormatilah!

Mahmud Thorif
18 Februari 2021


Salah satu pintu-pintu ilmu adalah datang dari guru-guru kita. Anak-anak yang dahulu belum bisa membaca, terus belajar mengenal huruf A, B, C, D, dan seterusnya, tentu tidak lepas dari jasa seorang guru. Anak-anak bisa mengeja kumpulan huruf, SAYA, AKU, KITA, BANGGA, dan lain sebagainya, tentu tidak lepas dari bimbingan guru. Anak-anak jadi pandai membaca kata, kalimat, bahkan hingga paragrap, itu semua tidaklah lepas dari bimbingan serta jasa para guru. Anak-anak pandai menulis huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, bahkan paragrap demi paragrap, itu semua karena bimbingan guru. Anak-anak bisa berhitung 1, 2, 3, 4, dan seterusnya tentu berkat ketekunan dan ketelatenan para guru. Anak-anak bisa berhitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan rumus-rumus matematika lain, tentu juga tidak lepas dari bimbingan para guru. 

Anak-anak waktu bayi diajari merangkat, berdiri, berjalan, makan, minum, berbicara, dan sebagainya itu juga bimbingan orang tua kalian sebagai guru-guru ketika di rumah. Sudah tentu banyak hal-hal yang baru kita tahu karena jasa seorang guru. Banyak hal-hal yang kita tidak paham harus ditanyakan kepada guru. 

MasyaAllaah.... kalau kita hitung satu demi satu, maka akan sangat banyak jasa para guru dalam hidup dan kehidupan kita. 

Ilmu datangnya dari Allah Taala melalui perantara guru-guru kita. Maka sudah sangat pantas bagi seorang murid menghormati dan menjaga adab kepada guru-guru mereka.

Nah, salah satu dari menjaga adab adalah, anak-anak tidak boleh memanggil dengan menyebut namanya secara langsung, misalnya nama guru kita Ahmad, maka jangan langsung memanggil "AHMAD", tapi panggilah dengan panggilan yang lembut, misal Bapak Ahmad, Ustadz Ahmad. Bahkan ketika anak-anak tidak bersama guru kalian.

Tidak juga memanggil dengan sebutan kamu, mu, dan lain sebagainya. Misalnya anak-anak bertanya kepada gurunya, "kamu sudah makan belum?" tapi panggilah dengan panggilan yang sopan, "Bapak sudah makan belum?", "Ustadz sudah makan belum?". Begitu juga ketika memanggil kepada Ayah-Bunda, Bapak/Ibu kalian, maka harus dengan sopan dan santun. Misalnya, "Ibu saya berangkat dulu yaa...", atau "Bapak, saya minta uang sakunya."

Tentu masih banyak lagi adab-adab murid kepada guru, adab-adab anak kepada orang tua. Karena pada saat ini, anak-anak sekalian belajar dari rumah bersama orang tua kalian sebagai guru-guru kalian. Jangan sampai guru-guru kita merasa sedih, karena murid nya berlaku tidak sopan, pun demikian, jangan sampai ayah dan bunda kita sedih karena anak-anak sering berbuat kesalahan.

Jika kalian melakukan kesalahan kepada guru-guru kalian, maka akui kesalahannya dan mintalah maaf kepada mereka. Gurumu, hormatilah!

TMT