Ketika PSI dan Neolib Menjadi Identitas Diri Jokowi -->

Iklan Semua Halaman

Ketika PSI dan Neolib Menjadi Identitas Diri Jokowi

Mahmud Thorif
25 Desember 2018

Oleh : Bang DW

Sepak terjang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke publik, mau tidak mau membantu masyarakat dalam mengindetifikasi barisan pendukung Jokowi
Sekarang masyarakat mulai cerdas melihat dan mengidentifikasi, kini melihat Jokowi dan barisannya cukup dengan melihat PSI beserta sepak terjangnya dalam membangun opini
Agitasi dan propaganda yang disebarkan oleh PSI, secara langsung memberi dampak pada penurunan elektabilitas Jokowi secara nasional terutama kepada pemilih muslim tradisional yang memiliki pandangan berbeda soal poligami
Jokowi adalah PSI, itu yang kini melekat di pikiran pemilih muslim
Bagi Tim TKN Jokowi-Ma’ruf mungkin sudah saatnya berpikir ulang, membawa kekuatan PSI bersama dalam satu koalisi kapal pendukung Jokowi, karena efek yang ditimbulkannya oleh opini yang diciptakan bersama PSI bukan lagi memberi dampak menaikkan namun justru membantu membuat turun elektabilitas
Dari penolakan Perda Syariah hingga soal poligami, PSI sedang membakar rumah pemenangan Jokowi dimana ada partai seperti PPP dan PKB yang memiliki kultur Islam tradisional yang lebih menerima pada pemahaman soal poligami
Masyarakat semakin cerdas untuk mengindentifikasi, bahwa memilih Jokowi sama saja memilih platform yang diperjuangkan oleh PSI
Secara tidak langsung, ini membantu menaikkan keterpilihan kubu Prabowo Sandiaga dimata pemilih muslim tradisional
Lebih baik memilih Prabowo Subianto dibandingkan memilih Jokowi dimana PSI dan kaum Neolib bercokol untuk menyebarkan agendanya
Pada kubu Jokowi-Ma’ruf kini juga berada para Neolib yang mendukung kebijakan impor dikala petani sedang panen melimpah, atau lebih memilih kebijakan menyerahkan semua kepada mekanisme pasar sehingga mematikan usaha kecil yang seharusnya mendapatkan perlindungan pemerintah
Mengidentifikasi barisan pendukung, cukup dengan melihat cara berpikir tokoh yang tergabung dalam barisan dan juga platform yang diperjuangkan oleh partai pendukungnya
Jokowi bukanlagi berhadapan dengan program dan agenda yang ditawarkan oleh Prabowo sebagai lawan politik tetapi kini berhadapan pada euforia yang disebar dan ditebar oleh partai politik dalam koalisi pendukungnya
Dan ini memberi dampak langsung pada penurunan elektabilitas Jokowi saat ini, efek euforia partai baru yang ingin eksis dimata masyarakat
Dan memang sangat mudah, untuk melihat dan mengidentifikasi Jokowi serta barisannya saat ini, selain label PDIP yang disebut juara korupsi, disana juga kini berada partai baru yang selalu mengeluarkan pernyataan kontroversialnya seperti PSI
Dibuat hancur oleh barisannya sendiri, ibarat terkuras sudah kekuatannya sebelum pertarungan aslinya dalam kontestasi
Biarkan saja PSI dalam koalisi Jokowi, toh itu cara Tuhan membantu masyarakat untuk mengindentifikasi
Siapa Jokowi dan isi barisannya kini
Bang dw