Politikmu, Politik Mau Menang Sendiri -->

Iklan Semua Halaman

Politikmu, Politik Mau Menang Sendiri

Mahmud Thorif
09 November 2018

oleh : Bang DW

Kali ini, mari kita lupakan tentang apa yang dinamakan kampanye negatif ataupun kampanye hitam, karena semua jenis kampanye tersebut sirna akhirnya ketika berhadapan dengan politik mau menang sendiri
Politik mau menang sendiri adalah bentuk keegoisan berpikir dengan merasa benar atau maunya paling menang sendiri, berbagai bentuk aturan serta etika dalam berpolitik pun seolah hanya menjadi slogan semata yang ditempatkan dalam tong sampah kehidupan berpolitik
Selama kepemimpinan presiden Jokowi, politik mau menang sendiri sengaja dibiarkan, ditanam dan akhirnya menghasilkan manusia politik dengan jiwa egois-egois tak mau kalah dan hanya mau menang sendiri tanpa peduli persatuan serta nasib bangsa secara nasional
Politik mau menang sendiri akibat pemilik kekuasaan melakukan pemisahan atas dukungan dan keberpihakan, bagi yang medukung serta berpihak kepada kekuasaan dibiarkan tertanam rasa egosentris
Egosentrisme adalah ketidakmauan seseorang untuk melihat dari perspektif (sudut pandang) orang lain. Hal ini meliputi gagalnya seseorang untuk menarik kesimpulan dari apa yang orang lain pikirkan, rasakan, dan lihat (perspektif).
Egosentrisme merupakan sifat yang cenderung lebih sering ditemukan pada diri anak-anak dan remaja, sedangkan orang dewasa lebih mudah untuk menyesuaikan diri, bahkan mengoreksi pandangannya jika dirasa pandangannya tersebut tidak sesuai dengan kondisi/lingkungan sekitar yang berkaitan dengan relasinya terhadap orang lain. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa seorang yang telah beranjak dewasa juga memiliki sifat egosentrisme
Politik mau menang sendiri bisa dimasukkan dalam sikap kekanak-kanakan, jiwa labil yang tidak pernah menggunakan nalarnya dalam melihat dan menilai sesuatu, cukup dirinya atau kelompoknya saja yang benar dan menang tanpa mau tahu soal kebenaran
Contoh politik mau menang sendiri adalah yang terbaru soal perlakukan kepada bendera merah putih, dulu betapa reaktifnya para pendukung Jokowi ketika bendera merah putih diberikan tulisan tauhid ditengahnya, sehingga pihak kepolisian pun sempat lakukan penahanan kepada pembawa bendera tersebut, namun kini justru sikap berbeda ditampakkan, mensikapi pada sebuah acara dimana bendera merah putih diberikan tambahan logo partai ditengahnya namun kini dibiarkan tanpa ada reaksi penolakan, mungkin karena dilakukan oleh partai pendukung pemerintah serta diacara tersebut hadir cawapres yang didukung oleh pendukung yang ironinya dulu menjadi gerbong paling reaksioner terhadap bendera merah putih bertuliskan kalimat tauhid
bendera aneh
Banyak praktek politik mau menang sendiri yang telah dibiarkan terjadi, sehingga negeri ini mulai menjadi negeri yang kehilangan rasa persatuan sebagai sebuah bangsa yang besar, dari sikap berat sebelah soal praktek hoax hingga pembenaran-pembenaran  dengan narasi diluar nalar, politik asal menang sendiri terus digalakkan
hoax asal
HOAX ratna diberikan rekasi begitu dalam, sementara hoax salah satu cawapres dicari cara pembenaran (politik mau menang sendiri/berat sebelah penilaian)
boyolali
Gurauan Prabowo tentang tampang boyolali ditanggapi dengan berlebihan, sementara penunjukkan bupati boyolali dengan menyebut Prabowo Asu dicari cara pembenarannya
Sikap berat sebelah serta egosentrisme dapat membuat negeri justru terbelah
Apakah hal ini akan terus dibiarkan? akhirnya bangsa ini hilang kesadarannya sebagai sama-sama anak bangsa dan terus berkutat dalam politik mau menang sendiri sehingga rasa asah asih dan asuh sebagai identitas bangsa Indonesia dulunya pun lenyap tak tersisa
bang dw