Menanam Binih Kebaikan -->

Iklan Semua Halaman

Menanam Binih Kebaikan

Mahmud Thorif
05 Juli 2011
Ramadhan memang bulan penuh nikmat. Saat itu kita jumpai banyak manusia ringan melangkahkan kaki memenuhi shaf masjid di kampungnya, mudah merogoh dompet untuk memberikan sedekah kepada orang-orang miskin, pandai menahan amarah dan menyebarkan senyum kepada saudaranya. Bahkan ada juga yang dahulunya masih ‘bolong-bolong’ shalatnya kini menjadi lebih baik. Ya. Semua berkah dari bulan Ramadhan.

Apa selain bulan Ramadhan banyak manusia yang tidak melakukan hal tersebut? Bagi laki-laki shalat mereka jarang di masjid? Lebih pelit bersedekah? Mudah mengumbar amarah? Senang bermuka masam? Jawabannya bisa iya dan juga bisa tidak. Tapi memang bulan Ramadhan bisa mengubah perilaku manusia seratus delapan puluh derajat.


Ramadhan bisa menjadi bulan pendidikan bagi sang buah hati kita. Kita bangunkan anak-anak saat mereka berat membuka mata ketika hendak makan sahur. Kita ajarkan mereka shalat lebih disiplin, kita latih mereka bagimana rasanya menahan lapar dan haus di siang hari. Kita ajarkan adab-adab makan saat mereka menghadapi banyak makanan ketika perut sangat lapar. Kita latih mereka untuk bersosialisasi dengan teman-temannya saat mengaji di masjid sebelum buka puasa. Semuanya terjadi saat bulan Ramadhan. Itulah Kampung Ramadhan Anak, kita jadikan Ramadhan tahun ini sebagai kampung menanam kebaikan bagi sang buah hati. Diharapkan dengan kita menanam di bulan Ramadhan ini, bulan-bulan berikutnya kita bisa menuai buah dari kebaikan-kebaikan yang telah kita tanam