Lezatnya Bubur Kacang Hijau -->

Iklan Semua Halaman

Lezatnya Bubur Kacang Hijau

Mahmud Thorif
05 Juni 2011


Dulu...
Tahun 1994 tan, temenku ada yang dihukum karena keluar pondok tidak ijin.
ditanya oleh sang guru, ternyata dia beli burjo (waktu itu burjo di jogja harganya Rp 300 atau Rp 600/mangkok, aku lupa).
Entah kenapa (sampai sekarang sy blm pernah bertanya) sang guru memberi hukuman dengan membelikan 1 kg bubur kacang hijau, lalu oleh petugas dapur dimasak dan diberi gula. 1 kg burjo harus dihabisin oleh temenku tadi.
Bisa dibayangkan, 1 kg burjo kalau dimasak pasti jadi banyak banget. Temenku ini nggak bisa menghabisin. akhirnya dia menawarkan pada delapan temannya (salah satunya aku) untuk ikut bantu menghabiskan. Bagiku ini kesempatan langka, akhirnya dengan senang hati aku bantu makan burjo gratis, dan banyak lagi.
Aku nggak kebayang, kalau ini adalah awal dari penderitaanku. Ternyata delapan anak yang bantu-bantu makan burjo tadi harus kena undangan oleh sang guru.
Setelah dengan kemarahan yang tinggi, akhirnya (entah dengan hati jernih atau emosi) kami diberi hukuman yang menurut aku waktu itu sangat berat. Karena yang membantu delapan orang, dan temen saya yang kemarin diberi hukuman 1 kg burjo, kali ini dua kali lipat. Bisa dibayangkan, kami diberi hukuman 8 x 2 atau 16 kg burjo yang dimasak dan yang masih teringat sampai sekarang, burjo itu tidak diberi gula secuilpun. Coba, burjo tanpa gula....
Tapi karena waktu itu dapur kami tidak punya panci besar yang bisa memuat 16 kg burjo, akhirnya hanya 8 kg yang bisa dimasak.

Dengan disaksikan temen-temen yang lain, kami makan dengan tidak enak, burjo tanpa gula. Hampir menghabiskan satu hari kami mencoba menghabiskan burjo spesial tersebut. Malu, marah, dan kesal campur aduk ada dalam hatiku waktu itu, entah temen-temenku.
Waktu satu hari tidak bisa kami selesaikan untuk menghabiskan satu panci besar burjo tanpa gula ini. Bahkan sampai sang guru menginstruksikan untuk diteruskan esok hari. Akhirnya kami tidur dalam keadaan perut sangat kenyang, karena seharian makan burjo tanpa gula.
Entah apa yang dibicarakan sang guru di ruang istirahatnya, yang jelas waktu itu saya sudah sangat membenci dia. Yang jelas, pagi itu keajaiban terjadi, hukuman yang seharusnya diteruskan oleh kami berdelapan tidak diteruskan. Tapi sisa burjo yang masih suangat banyak tadi diberi gula lalu diberikan pada temen-temen yang lain. Dengan lahap mereka menyantap sisa burjo. Kami sedikit lega, karena tidak perlu menghabiskan burjo tanpa gula.
Buat temen-temenku yang makan burjo 8 kg tanpa gula, saya yakin kalian masih ada di dunia ini, mas faizin sang inspirator kami bisa makan burjo tanpa gula, mas rofiq, mas khosyiin, dan masih banyak lagi... (kok yo saya lupa nama-namanya)
Semoga kisah ini bisa membuat kita bisa berpikir dan bertindak lebih dewasa. terimakasih kepada sang guru kami yang telah sabar dalam mendidik. Saya yakin, hukuman yang diberikan tadi menjadi pelajaran berharga bagi kami.