Melihat dengan Hati -->

Iklan Semua Halaman

Melihat dengan Hati

Mahmud Thorif
13 Februari 2022

Masih tentang melihat, sebuah kata kerja yang memerlukan energi untuk melakukannya, dengan menyiapkan pancaindera mata untuk melihat objek, menggunakan akal pikiran untuk menguraiakannya, dan menggunakan hati untuk menyaringnya. Melihat tentu diperlukan banyak proses di dalamnya.

Melihat dengan hati. Tentu ini bisa dilakukan oleh seluruh manusia. Melihat dengan hati ini tentu sangat dipengaruhi oleh sifat dasar manusia tersebut. Lingkungan, teman bergaul, pendidikan, bacaan, dan bermacam-macam yang mempengaruhi hati manusia tersebut. 

Manusia yang hidupnya dalam lingkungan keluarga nelayan, misalnya, maka tentu berbeda dengan yang ada di lingkungan keluarga petani. Manusia yang suka membaca tentu berbeda dengan yang tidak suka membaca. Manusia yang taat beragama akan beda penglihatan hati dengan yang sering meninggalkan perintahNya.

Yang masih ketinggalan tentang artikel membaca, silahkan bisa berkunjung ke 2 tulisan yang pernah saya tulis, yaitu :
Hati manusia, pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW adalah salah satu organ tubuh manusia yang menjadi barometer seluruh organ tubuh yang lain. Jika hatinya baik, maka tangan, kaki, mata, telinga, pikiran, dan perilaku olah fisik lainnya akan baik. Namu sebaliknya, jika hatinya buruk, hatinya rusak, hatinya penuh dengan iri dengki, maka perbuatan tangan, langkah kaki, pandangan mata, pendengaran telinga, isi pikiran, dan perilaku fisik lainnya akan buruk.

Maka, jagalah hati, agar kita menjadi manusia yang bisa melihat dengan hati sejernih embun pagi. Jagalah hati, agar kita menjadi manusia yang bisa menggunakan hati sesuai petunjuk Ilahi Rabbi.

"Jagalah hati, jangan kau kotori, jagalah hati cahaya Ilahi." Begitu kata Aa Gym dalam sebuah nasyid Beliau.

Wallahu a'lam bishawab.

TMT