Keutamaan Puasa Ramadhan -->

Iklan Semua Halaman

Keutamaan Puasa Ramadhan

Mahmud Thorif
27 Juli 2011

- وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - ، قَالَ : قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : (( قَالَ اللهُ - عز وجل - : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَام ، فَإنَّهُ لِي وَأنَا أجْزِي بِهِ ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَإذَا كَانَ يَومُ صَوْمِ أحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فإنْ سَابَّهُ أحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إنِّي صَائِمٌ . وَالذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ . لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا : إِذَا أفْطَرَ فَرِحَ بفطره ، وَإذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ )) متفقٌ عَلَيْهِ ، وهذا لفظ روايةِ البُخَارِي .

وفي روايةٍ لَهُ : (( يَتْرُكُ طَعَامَهُ ، وَشَرَابَهُ ، وَشَهْوَتَهُ مِنْ أجْلِي ، الصِّيَامُ لي وَأنَا أجْزِي بِهِ ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا )) .

وفي رواية لمسلم : (( كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يضاعَفُ ، الحسنةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِئَةِ ضِعْفٍ . قَالَ الله تَعَالَى : إِلاَّ الصَّوْمَ فَإنَّهُ لِي وَأنَا أجْزِي بِهِ ؛ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أجْلِي . للصَّائِمِ فَرْحَتَانِ : فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ . وَلَخُلُوفُ فِيهِ أطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ )) .

Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman - dalam hadis qudsi: "Semua amal perbuatan anak Adam - yakni manusia - itu untuknya, melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan saya akan memberikan balasan dengannya. Puasa adalah perisai -dari kemaksiatan serta dari neraka-. Maka apabila tiba hari puasa seseorang di antara kalian, janganlah ia berbicara kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila seseorang memakinya atau memeranginya, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya berpuasa." Demi Dzat yang jiwa Muhammad dalam genggaman ke-kuasaanNya, sungguh bau busuk dari mulut seseorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan dan ia dapat merasakan kesenangannya; yaitu apabila ia berbuka, ia bergembira dan apabila telah bertemu dengan Tuhannya, iapun bergembira dengan amalan puasanya." (Muttafaq 'alaih)

Dan ini adalah lafaz riwayat Imam Bukhari.

Dalam riwayat Imam Bukhari yang lain disebutkan: Allah berfirman dalam hadis qudsi: "Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat pada perintahKu -Allah-. Puasa adalah untukKu dan Aku akan memberikan balasannya, sedangkan suatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya."

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Setiap amal perbuatan anak Adam -yakni manusia- itu, yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kalinya hingga tujuhratus kali lipatnya."Allah Ta'ala berfirman: "Melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu untukKu dan Aku akan memberikan balasannya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan hawa nafsunya, juga makanannya semata-mata karena ketaatannya pada perintahKu. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbukan dan kegembiraan ketika bertemu pemeliharanya. Sungguh bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi."

Keterangan dan pelajaran hadits:

1. Allah mengistimewakan amalan puasa dari amalan yang lain, dan bahwasannya pahala puasa adalah rahasia Allah Ta’ala.

2. Setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya sampai sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali amalan puasa.

3. Puasa adalah ibadah yang membutuhkan kesabaran, sehingga pahala puasa pun tidak terhingga. (Pahala sabar: QS. Az-Zumar : 10).

4. Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tapi juga sebagai perisai/pelindung dari ucapan dan perbuatan buruk.

5. Orang yang mampu berpuasa akan merasakan dua kebanggaan/kebahagiaan.

6. Bau mulut seseorang yang puasa, dihadapan Allah lebih harum daripada harumnya minyak wangi kesturi.


Sumber : Makalah Masyithoh Shalihati, Sang Guru