Harga Sebuah Kenikmatan -->

Iklan Semua Halaman

Harga Sebuah Kenikmatan

Mahmud Thorif
24 Januari 2019

www.emthorif.blogspot.com || Membaca artikel di sebuah koran lokal di Jogja, Harian Kedaulatan Rakyat hari ini cukup memberi inspirasi. Dituliskan bawah ada yang 'membeli' kenikmatan, mohon maaf, dengan membeli kenikmatan seks seorang wanita yang informasinya cantik sekali dan seksi. Ya kalau sekarang bisa sampai 80juta lah. Nah, ketika selesai menyelesaikan hajatnya, keduanya ngobrol santai.

Tiba-tiba tanpa beban, si wanita seksi dan cantik ini bercerita kalau dahulu dia adalah seorang pria yang melakukan operasi dan jadilah dia seperti sekarang. Jadi wanita yang seksi dan cantik. Mendengar cerita si wanita ini, sontak laki-laki ini menjadi marah, geram, kecewa, bahkan jijik.

Itu cerita yang ditulis dalam sebuah artikel di koran tadi. Bisa dibayangkan, lelaki hidung belang ini mungkin sudah mengeluarkan banyak duit untuk membeli sebuah kenikmatan. Mungkin jika si wanita jadi-jadian ini tidak bercerita asal muasalnya dahulu dia laki-laki, si pria hidung belang ini biasa-biasa saja. Tapi karena bercerita, si lelaki ini seakan dibohongi, sehingga dia kecewa.

Bisa juga, ketika seseorang makan dengan lahap, nah setelah selesai makan ada yang bercerita bahwa makanan itu tadi kejatuhan tahi cecak, maka sudah barang tentu dia akan mual, ingin memuntahkan isi perutnya yang tadi ia makan dengan lahap. Tentu berbeda ketika tidak ada orang yang bercerita makanan itu. Ia akan baik-baik saja.

Harga sebuah kenikmatan itu ternyata tidak bisa diukur oleh seberapa besar harganya, buktinya ketika yang telah dibeli dengan harga sangat mahal akan terasa hambar jika Allah Taala membuka aib yang telah membeli kenikmatan itu secara tidak halal.

Cobalah ketika wanita dibeli dengan mahar yang dimintanya. Allah Taala akan melimpahkan banyak barakah kepada keluarga itu. Bukan sebaliknya, si wanita dibeli dengan sejumlah harta puluhan juta, ketika Allah Taala membuka aib, maka sungguh malu dirinya dan tentu diwariskan kepada keluarga serta anak keturunannya

Na'udzubillaah.

Belilah kenikmatan duniawi dengan cara yang halal. Apapun itu.

Wallahu a'lam

@emthorif