Seorang laki-laki yang sudah memilih wanita sebagai
seorang istrinya, sudah tentu ia harus bersabar dengan pilihannya.
Pun demikian dengan seorang wanita yang sudah memilih
sang pria sebagai suaminya, sudah barang tentu ia pun harus bersabar dengan
pilihannya.
Juga tidak ketinggalan seorang laki-laki yang sudah
memilih untuk menjadi seorang ayah, sudah seharusnya bersabar atas pilihannya.
Dan begitu juga seorang wanita yang sudah memilih untuk
menjadi seorang ibu, sudahlah tentu dia harus bersabar atas pilihannya.
Masih banyak lagi pilihan-pilihan hidup yang telah
dipilih, misalnya telah memilih pekerjaan, memilih sekolah, memilih kuliah,
bahkan memilih untuk tidak memilih pun semuanya harus bersabar dengan
pilihannya.
Kalau seorang laki-laki tidak bersabar dengan wanita yang
telah dijadikan istrinya, sudahlah tentu umur pernikahannya akan singkat.
Karena saat terjadi cek cok, dia lari dan meninggalkan sang istri.
Kalau seorang wanita tidak bersabar dengan pria yang
telah dipilih menjadi suaminya, sudahlan tentu umur perkawinannya tidak
berlangsung lama. Karena saat terjadi problematika keluarga sedikit saja ia
harus menggugat cerai suaminya.
Kalaulah seorang ayah atau ibu tidak bersabar dengan
anak-anaknya, ah sudah barang tentu anak-anaknya yang akan sengsara karena
sifat buruk mereka.
So, bersabar dengan pilihan kita harus ada dalam dada
ini. Karena tidak semua jalan itu lurus, kadang ia harus menanjak, berliku,
bahkan kadang harus melewati banyak duri. Karena tidak semua yang kita pilih
sesuai dengan keinginan kita, sesuai dengan nafsu kita, dan tidak sesuai dengan
apa yang menjadi impian kita.
Jadi, tetaplah bersabar dengan semua pilihan kita. Karena
sabar itu tak terbatas.
twitter @emthorif