Andai Yang Bicara “Sontoloyo” itu Fahri Hamzah -->

Iklan Semua Halaman

Andai Yang Bicara “Sontoloyo” itu Fahri Hamzah

Mahmud Thorif
26 Oktober 2018

Oleh : Bang Dedi Wahyudi

www.emthorif.blogspot.com || Seluruh laman medsos ramai oleh kalimat politisi sontoloyo, seperti mengutip laman media kompas.com, Presiden Joko Widodo sempat mengingatkan warga berhati-hati karena banyak politisi sontoloyo. Pernyataan itu dilontarkan Jokowi saat menghadiri pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Baru, Selasa (23/10/2018).

Namun pada kesempatan berbeda, selang satu hari (24/10/2018) dan kalimat politisi sontoloyo telah menjadi kegaduhan multitafsir baru, presiden jokowi kembali memberikan klarifikasinya tentang kalimat tersebut
Jokowi lagi-lagi menyinggung soal politikus sontoloyo. Jokowi mengaku terlalu kesal sehingga belakangan ini kerap menyebut politikus sontoloyo.
“Kemarin saya kelepasan, saya sampaikan politikus sontoloyo. Ya itu, jengkel saya. Saya enggak pernah pakai kata-kata seperti itu. Karena sudah jengkel, ya keluar. Saya biasanya ngerem tetapi sudah jengkel ya bagaimana,” jelas Jokowi
Sebagai manusia, hal ini bisa dimaklumi karena presiden juga manusia juga, yang bisa keceplosan karena rasa kejengkelan atas situasi yang ada
Kalau kita berani merunut peristiwa tentang keceplosan dengan alasan rasa jengkel, ada satu peristiwa yang sama dan juga pernah dilakukan sosok Fahri Hamzah wakil ketua DPR RI
Fahri Hamzah memang dikenal tokoh yang bicaranya berani serta blak-blakan, dan berbeda dengan sosok Jokowi yang biasa pembawaan kalem
Fahri Hamzah menyebut kalimat sinting
Seantero negeri heboh, namun yang paling heboh adalah justru dari para pendukung Jokowi
Namun, yang membedakan, pendukung Jokowi langsung membuat framing serta penggiringan opini bahwa sosok Fahri Hamzah adalah politisi yang tidak memiliki etika serta tidak patut dicontoh
Framing dengan penggiringan opini dilakukan oleh kubu atau pihak yang kini banyak duduk sebagai pendukung Jokowi
Nilai-nilai moral serta bahasa menyudutkan dengan bungkus etika politik pun disebar sebagai pembusukan kepada sosok Fahri Hamzah
Seorang wakil ketua DPR RI bicara sinting dihadapan media
Lantas bagaimana dengan pernyataan Presiden Jokowi tentang politisi sontoloyo
Fahri Hamzah memang dikenal sebagai sosok berani dan blak-blakan, lantas bagaimana dengan sosok Jokowi yang pembawaan kalem tiba-tiba bicara “politisi sontoloyo”?
Kalimat sontoloyo adalah kalimat makian
Namun yang terjadi adalah, para pendukungnya yang dulu membully Fahri Hamzah karena kalimat sintingnya, kini bersikap berbeda, dan justru membela presiden Jokowi dengan mengatakan politisi sontoloyo itu adalah sebutan bagus untuk mengingatkan
Mungkin yang jadi menarik adalah bagaimana seandainya yang bicara politisi sontoloyo itu adalah Fahri Hamzah bukan Jokowi?
Pasti akan jadi berbeda akhirnya, kubu pendukung Jokowi akan menjadikan ini bahan pembusukan berhari-hari serta mendistorsi karakter Fahri Hamzah dikaitkan posisi wakil ketua DPR
Sebutan wakil ketua DPR yang tak beretika, atau pun sebutan kontroversial lain yang bisa disematkan kepada sosok Fahri Hamzah untuk menjadi stigma negatif dihadapan publik
Politik serta keberpihakan, telah membuat sikap dan penilaian berpikir bisa berbeda
Standar ganda dalam bersikap sehingga muncul lah para ambigu-ambigu yang tiba-tiba sok bijak dan sok memahami
Walau ketauladanan sebagai pemimpin pada diri presiden menjadi pertaruhannya, akibat pernyataan keceplosan tersebut
Mungkin, pantasnya kalau kalimat sontoloyo ini justru disematkan kepada para ambigu-ambigu tersebut
Karena dengan alasan keberpihakan maka nalar dan akal sehat untuk bersikap pun bisa hilang berganti standar ganda tak berujung
Bang dw